Langsung ke konten utama

XOXO

Happy Satnight:)

or Sadnight?





I don't care anything, right now.

I want go, just want go out of this fake life.

Please, make it stop hurting:(

let it be end,

trust me, i've tired of it





ARGHHHH!!!



Please

Don't make me down for many time

I hate this situation,

How can I avoid it

Please

Someone tell me, how

to make it stop

Please

I

Need

A

Help

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Introduce My Self

Hai! Saya Ira Yasha, lengkapnya. Umur 16 thn 11 bulan 13 hari, hari ini. Gak terlalu menyenangkan sih jadi saya, soalnya saya anak pertama. tapi saya harus banyak banyak bersyukur. . Yang jelas jangan terlalu percaya sama postingan-postingan nya, ntar musyrik. Sekian!

Officially, 19!

Yashh, today is my day. I like to tell it. Rasanya seneng aja, meskipun bukan orang yang diprioritaskan siapapun, tapi entah kenapa rasanya hari ini seneng banget, ofc karena mood lagi bagus sih. Warna-warni kehidupan kerasa banget karena ditemenin anak-anak angkatan yang tentunya adaaa aja ceritanya. Tapi tapi, masih gak ngerti sama diri sendiri, bisa bisanya di usia 19 masih mikirin gimana dia. Padahal itu gak perlu dibahas lagi, yaa anehnya selalu aja ada rasa penasaran tapi tetep terhalang sama kata gengsi dan tau diri. Jujur, bukan hal mudah melupakan berbagai macam kenangan, seburuk apapun dia, dia pernah hadir bahkan sampai mengisi hari. Ya, tapi sebisa mungkin udahlah ya, wkwk. Ya semoga diusia yang kian menyusut ini, bisa memperbaiki diri, lebih positif, bisa diandalkan, sehat terus, bahagia selalu, bisa bangkit, gak ngerepotin orang melulu, berkarya, berusaha, mandiri, kreatif, ambisius, daaaaannnnnn bisa mewujudkan keinginan orangtua, yang masih belum diketahui apa maunya, h...

Happy Sunday!

Hai, Aku mau berbagi sedikit cerita nih. Beberapa minggu lalu, aku kembali cek kesehatan, check-up maksudku. Aku melalui nya dengan tidak semangat, aku malu, aku terus-terusan merepotkan kedua orangtuaku. Sebenarnya, aku juga tidak mau melaui fase ini, setiap saat, setiap waktu, obat menemaniku, satu, dua, bahkan sampai 6 dalam sehari. Namaku dipanggil, aku masuk dengan langkah gontai, ditemani ayahku. semoga cepat berakhir , batinku. Dokter sedikit mengerutkan dahinya, dan bilang kalo aku harus melanjutkan pengobatan itu, lagi, dua bulan lagi. Aku terkejut, ingin rasanya aku menangis, aku melirik ke arah ayahku, ku perhatikan raut wajahnya, aku bisa melihat, dia begitu tidak percaya. Dokter bilang, aku tertular, bukan kambuh. Aku sedikit meringis, bagaimanapun juga aku berhubungan baik dengan oranglain. Mana mungkin aku tertular. Aku sedikit takut. -Flashback Rontgen pekan lalu, aku melihat seorang ibu, raut wajahnya tergambar sudah menunggu sejak tadi, saat aku duduk d...